Sunday, May 8, 2011

Amal Al Sadah

Istri kelima Osama Bin Laden disebutkan CNN bernama Amal Al Sadah. Al Sadah yang dinikahi Osama sejak berusia 18 tahun ini dikenal sebagai seorang gadis yang tenang, sopan, santai, dan penuh percaya diri.

Al Sadah dilahirkan dari sebuah keluarga besar yang konservatif di Yaman. Hal tersebut disampaikan Ahmed, seorang yang tahu persis pertumbuhan Al-Sadah muda, dalam sebuah wawancara dengan CNN.

Amal Al Sadah dinikahi Osama pada tahun 2000. Ia datang dari keluarga tradisional di Yaman yang sama sekali tidak punya pandangan yang sama dengan aksi militan Osama dan organisasi Al Qaeda yang dipimpinnya. Keluarganya sama sekali tidak berhubungan dengan Al Qaeda sebelum perjodohan Al Sadah dengan Osama.

Ahmed yang mengaku sebagai mak comblang hubungan cinta Osama dengan Al Sadah pun mengungkap banyak cerita menarik mengenai saat-saat keduanya bertunangan. "Dia adalah sosok yang sempurna. Keluarga Sadah adalah keluarga besar, mereka konservatif, juga menjalani kehidupan modern bila dibandingkan keluarga yang lain. Keluarga itu adalah keluarga terpandang dan terkenal. Keluarga tidak memiliki pandangan ekstrim, meskipun mereka datang dari latar belakang konservatif," kata Ahmed yang merupakan saudara kandung orang tua Al Sadah,

Setelah status Amal Al Sadah sebagai istri termuda Osama banyak terbuka ke publik, Ahmed yakin pemerintah akan memintanya keluarganya untuk bungkam di depan media. "Dari apa yang saya tahu, pemerintah akan memberikan keluarga Sadah waktu yang sangat sulit dan selalu memperingatkan mereka untuk tidak berbicara dengan media," tuturnya.

Seorang tokoh Al Qaeda di Yaman bernama Sheikh Mohammed Saeed Rashed Ismail mengatakan ia mengatur perkawinan Osama dan Al Sadah. Ia mengaku sebagai mak comblang sekaligus guru Al Sadah, ia menyebut Al Sadah sebagai gadis yang soleh. Ismail membawa Al Sadah ke Afganistan pada bulan Juli tahun 2010, kemudian menjadi saksi pernikahan Osama dan Amal Al Sadah dengan mahar US$ 5.000.

"Saya diberitahu setelah mereka menikah bahwa Osama tidak ingin memutuskan hubungan dengan rumah leluhurnya di Yaman. Setelah menikah, kami mendengar sedikit tentang dia, dan keluarganya langsung dia tahu bahaya berbicara tentang topik seperti itu. Bahkan kalau ada yang bertanya kepada mereka tentang dia, mereka akan menghindari berbicara tentang masalah ini," kata Ahmed.

Pada awalnya, otoritas Yaman tampaknya tidak menyadari bahwa mereka memberi Al Sadah paspor pada tahun 2000 dengan tujuan untuk menikahi Osama di Afghanistan. "Hanya sejumlah kecil orang yang tahu tentang kisah perkawinan di awal, sehingga tidak sulit untuk bepergian," kata Ahmed.

Pernikahan segera berbuah, dan al-Sadah dan bin Laden melahirkan anak pertama mereka, seorang anak perempuan bernama Safiyah, di Kandahar, Afghanistan, dalam beberapa minggu setelah insiden WTC. Menurut pejabat AS, Safiyah bisa saja melihat kematian ayahnya dalam penyerangan pasukan AS.

Pasca kematian Osama, Al-Sadah telah mengatakan bahwa selama lima tahun ia tidak berani keluar dari rumah. Al Sadah yang terluka dalam serangan itu, mengatakan ia tinggal di komplek di Abbottabad dengan delapan anak-anak Osama dan keluarganya.

Dengan lima istrinya, Osama memiliki 20 orang anak, salah satu anaknya yang sudah dewasa dilaporkan tewas dalam serangan komando pasukan AS. (S)

No comments:

Post a Comment