BANDUNG - Research In Motion (RIM) memilih Malaysia sebagai pabrik untuk produksi BlackBerry, ini karena alasan klasik Indonesia yang kalah dalam hal infrastruktur.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi kala ditemui di Hotel Grand Preanger, Bandung, Kamis (21/7/2011).
Menurutnya, memang saat ini produsen BB RIM belum berminat membuka pabrik di Indonesia meskipun disinyalir pengguna BB di Indonesia jauh lebih banyak ketimbang di Malaysia. "Mungkin pasar memang kita (menang), tapi infrastrukturnya mereka lebih," ujar Edy Putra.
Namun demikian, pemerintah Indonesia dikatakan akan mengajukan penawaran sehingga konten dari BB dapar di produksi di Indonesia. "Kan kontennya bisa dari kita, makanya indonesian power kan saya panggil," tuturnya.
Menurutnya, dalam dua bulan mendatang, pemerintah akan sambangi produsen utam BB di Kanada untuk membicarakan hal tersebut. "Makanya kita september ke Kanada untuk bicara konten," papar dia.
Dijelaskannya, jika saat ini Indonesia masih ngotot untuk membuat pabrik BB, maka pihak RIM dipastikan tidak akan berminat. "Paling dibilang pemerintah benahi dulu lah infrastruktunya kan gitu," ujarny Edy Putra.
Selain itu, pemerintah dikatakn sudah pernah mendorong agar tercipta pabrik BB di Indonesia, namun demikian pemerintah tidak bisa memaksa. "Karena itu Buisness to Buisness (B-to-B)," urainya. (tyo)
No comments:
Post a Comment