Jakarta - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menyangkal isu tak sedap yang muncul dari Korea Selatan. Isu itu adalah saat melakukan tes wawancara untuk calon kru pesawat, para pelamar wanita diminta menanggalkan busananya dan diperiksa dokter pria.
Direktur Operasional Garuda Ari Sapari membantah kabar ini. Dia mempertanyakan alasan media lokal Korea Selatan memberitakan hal ini.
"Berita dari mana itu? Tidak benar ada proses itu! Tidak benar berita itu," kata Ari saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (24/8/2011) melalui pesan pendek.
Adalah The Korea Herald yang pertama kali memberitakan informasi ini. Isi berita kemudian diberitakan ulang oleh media Singapura, The Straits Times, Rabu (24/8/2011).
Menurut laporan media tersebut, para pelamar diminta tampil tanpa busana saat wawancara dengan Garuda Indonesia di Korea Selatan. Dari sekian banyak pelamar, akan diambil 18 kru asal Korea Selatan yang akan dipilih untuk jalur penerbangan baru mereka.
Para wanita muda tersebut diminta agar melepaskan pakaian kecuali celana dalam untuk sesi yang disebut 'tes kesehatan'. Dalam tes tersebut, seorang dokter pria meraba payudara para gadis muda tersebut untuk memastikan apakah ada yang menggunakan implan di dalamnya. Bagi Garuda Indonesia, penggunaan implan berbahaya bagi penerbangan.
Saat dikonfirmasi oleh media tersebut, Garuda Indonesia mengakui proses pemeriksaan itu sudah menjadi standar perekrutan kru. Hal yang sama juga dilakukan saat melakukan tes di Jepang dan Australia.
(mad/nrl)
No comments:
Post a Comment