Karena bangga akan penampilan si kecil, tak jarang orang tua memajang foto buah hatinya di situs jejaring sosial. Foto tersebut kemudian bisa dilihat oleh jutaan pasang mata. Amankah tindakan itu?
Masih banyak perdebatan soal permasalahan ini. Ada kelompok orang tua yang tidak mempermasalahkan, tapi tak sedikit juga yang merasa hal tersebut tidak aman.
Dikutip nytimes, ada beberapa kasus penyalahgunaan terkait foto anak-anak di situs jejaring sosial. Pada salah satu kasus, seorang ibu rajin meng-upload foto anak pertamanya di facebook. Tujuannya tak lain ingin menunjukkan penampilan si buah hati kepada teman atau keluarganya yang terhubung di situs jejaring sosial tersebut.
Tak disangka seseorang menyalahgunakan foto sang anak. Foto tersebut di-upload ke sebuah situs pertemanan di Amerika Selatan. Diduga, foto tersebut digunakan sebagai profil tipuan untuk modus perdagangan anak.
Ketika foto seseorang diupload di sebuah jejaring sosial, maka tak ada yang bisa menghentikan peredarannya. Bahkan ketika foto tersebut sudah Anda hapus, foto tersebut bisa sudah tercatat di situs pencari atau sudah di-download oleh seseorang.
Kasus yang sama juga terjadi pada postingan video. Seorang ibu menerima email bernada marah dari orang tua teman sekolah anaknya. Sebabnya, orang tua tersebut tak suka video anaknya yang bernyanyi di pentas sekolah di upload ke youtube.
Tentu tak terpikir dalam benak sang ibu hal tersebut akan terjadi. Ia hanya bermaksud meng-upload video pentas sekolah anaknya agar mudah dilihat oleh sang kakek dan nenek.
Memang kasus penculikan dan pelecehan anak jarang berawal dari foto di facebook. Tapi tak ada salahnya Anda berjaga-jaga agar hal buruk tak akan menimpa si kecil.
Jika Anda tidak berhati-hati, bisa saja informasi foto dan data anak Anda dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Apalagi jika pekerjaan Anda atau pasangan memungkinkan adanya lawan dan pesaing.
Sebaiknya pikir dua kali sebelum Anda meng-upload foto sang buah hati di situs apapun, baik flickr, blog, facebook, twitter, dan lain-lain. Bisa jadi, niat ingin membanggakan lucunya si kecil malah digunakan untuk kepentingan yang tidak baik oleh orang lain.
Berikut beberapa tips aman ketika berbagi foto si buah hati di situs internet:
1. Pastikan foto yang Anda pasang tidak mengandung banyak informasi tentang anak. Misalnya dengan latar belakang gambar sekolah atau rumah. Hal ini untuk mencegah jika ada orang yang berniat tidak baik dengan memanfaatkan anak Anda.
Tak sedikit juga kasus pemerasan terhadap orang tua yang menggunakan alibi sekolah. Orang tua dihubungi oleh pihak yang mengaku dari sekolah anak dan mengatakan sang anak mengalami kecelakaan. Informasi tentang di mana anak bersekolah dan siapa orang tuanya tentu mudah di dapat di internet. Karena itu sebaiknya berhati-hati jika memajang foto anak yang banyak mengandung informasi tempat dan identitas.
2. Sebisa mungkin jangan memajang foto sang anak dalam keadaan tidak berbusana atau sedang mandi. Foto-foto semacam ini bisa memancing niat kurang baik dari pelaku pelecehan anak. Anda juga tidak bisa mengontrol sejauh mana foto anak Anda akan tersebar.
3. Anda wajib mengetahui pengaturan tentang privasi Anda di website tersebut. Siapa saja yang bisa mengakses foto tersebut, siapa saja orang yang berada di lingkaran pertemanan Anda, dan apakah foto tersebut dapat dengan mudah di-download oleh orang lain. Sebisa mungkin batasi peredarannya hanya pada orang-orang yang Anda kenal saja.
Namun lagi-lagi perlu diingat, sekali foto tersebut terpampang di dunia maya, Anda tidak bisa mengontrol kemana saja foto tersebut akan beredar. Walau Anda telah menghapus foto tersebut, tetap saja ada kemungkinan foto tersebut masih bisa ditemukan atau telah di-download oleh seseorang.
4. Perhatikan apakah ada anak kecil lain dalam foto tersebut. Sebelum meng-upload foto tersebut ke situs internet atau jejaring sosial, pastikan orang tua dari anak-anak tersebut tidak keberatan foto anaknya beredar.
Setiap orang tua memiliki pandangan dan kebijakan yang berbeda tentang anaknya. Tak ada salahnya Anda menghargai keputusan mereka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment