Uruguay memulangkan lima prajurit mereka dari Haiti setelah tersangkut kasus pelecehan seks seorang remaja setempat. Padahal, mereka bertugas di Haiti sebagai pasukan penjaga keamanan PBB untuk membantu pemulihan keamanan dan ketertiban setelah negeri di Kepulauan Karibia itu porak-poranda akibat gempa bumi dan konflik politik.
Menurut stasiun berita BBC, 5 September 2011, Uruguay juga menarik komandan pasukan mereka di sana karena dianggap gagal menerapkan kedisiplinan anak buahnya sehingga terjerat pelecehan seks.
Pemerintah Uruguay bertindak setelah rekaman video pelecehan seks itu muncul di internet. Rekaman video dari telepon seluler itu menunjukkan sejumlah serdadu berpakaian seragam militer Uruguay bersenda gurau sembari membaringkan seorang remaja lelaki di atas ranjang. Pelecehan seks itu diduga terjadi di barak militer PBB di sebelah selatan Haiti.
Eliana Nabaa, juru bicara misi pasukan penjaga perdamaian PBB di Haiti, Jumat pekan lalu mengungkapkan bahwa mereka telah membentuk tim penyelidik dugaan pelecehan seks itu. Namun, Nabaa mengaku belum mendapat hasil penyelidikan, termasuk verifikasi atas rekaman video tersebut.
Namun, pemerintah Urugay berinisiatif memulangkan para tersangka, yang merupakan personil Angkatan Laut. "Angkatan Laut tidak membiarkan ataupun membolehkan anggotanya terlibat atas pelanggaran itu, yang berdampak pada martabat dan hubungan luar biasa yang telah dijalin dengan masyarakat setempat dan juga atas kebajikan yang mempengaruhi kinerja Angkatan Bersenjata kami yang turut berperan dalam misi penjaga perdamaian di bawah mandat PBB," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Uruguay, yang dikutip stasiun berita Al Jazeera.
Kementerian Pertahanan Uruguay juga menjamin bahwa mereka yang menjadi tersangka bakal segera diperiksa dan akan dihukum secara tegas bila terbukti terlibat.
Uruguay menyumbang 1.110 tentara dan polisi bagi Misi Penjaga Perdamaian PBB di Haiti. Misi itu diperkuat lebih dari 12.000 personil keamanan dari manca negara.
• VIVAnews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment